Minggu, 12 Juni 2011

Dari Janjang Parabek GUNA Aieketek Mulai Mengalir: “Menegur Kemampuan Tulis Baca”

Di Rumah Puisi, memotivasi guru menulis
Selasa pagi (24/5) suasana di kampus Pondok Pesantren Madrasah Sumatera Thawalib Parabek Bukittinggi tampak berbeda jika dibandingkan dengan situasi hari-hari sebelumnya. Para santri terlihat serius mengamati suasana pesantren, khususnya lingkungan yang ada.

Di berbagai sudut dan kawasan strategis di pesantren tersebut terpajang berbagai tulisan karya para santri. Tulisan itu ditulis santri yang bergabung dalam sebuah komunitas tulis baca. Namanya GUNA Aieketek.

Semua karya yang dipajang itu, sejalan dengan upaya menyemarakkan momentum Hari Kebangkitan Nasional. Khusus di Pesantren Thawalib Parabek sekaligus diluncurkan Komunitas Tulis Baca GUNA Aieketek. Hajatan itu mengusung tema: “Dari Janjang Parabek GUNA Aieketek Mulai Mengalir”.

Rangkaian kegiatan diawali dengan launching komunitas. Acara ini dibuka Pimpinan Yayasan Bidang Pendidikan Syekh Ibrahim Musa, Ir. Susi Zahrawati, MT., didampingi Pimpinan Pondok Pesantren Sumatera Thawalib Parabek Ustad H. Ilham, Lc, MA, majelis guru dan karyawan Sumatera Thawalib Parabek, serta para santri yang antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.

Kegiatan diisi dengan Diskusi Bangkik Tulis: Indonesiaku Kapan Engkau Menulis? Menghadirkan pembicara Muhammad Subhan, pengarang Novel Rinai Kabut Singgalang. Pada makalahnya, Muhammad Subhan menyinggung soal menulis, sebuah proses, menyelam kata dan menjaring makna.

Pengarang Novel Rinai Kabut Singgalang ini mengungkapkan, betapa sangat berharga dan mulianya hidup seseorang yang bergelut dengan dunia membaca dan menulis. Tetapi bagaimana pun semua kegiatan butuh proses. Peserta diskusi diajak untuk kembali ingat bahwa banyak ulama yang “jagoan” di atas mimbar, mereka banyak juga yang jago menulis.

Selain diskusi, juga nonton bareng film dokumenter tentang riwayat hidup RM. Tirto Adhisuryo, tokoh yang dalam teks sejarah disebut sebagai Bapak Perintis Pers Indonesia, pemimpin redaksi Medan Priyayi dan Poetri Hindia.

Kemeriahan kegiatan juga diisi dengan pembacaan puisi Kebangkitan Nasional karya anggota Komunitas GUNA Aieketek. Ada 60 puisi yang dibacakan secara bergantian oleh para santri.

Dijadualkan, Minggu (5/6), akan dilakukan pelatihan menulis kepada anggota Komunitas GUNA Aieketek dengan menghadirkan Firdaus, General Manager dan Pemimpin Redaksi Harian Umum Rakyat Sumbar Utara, dengan tema “Kiat menembus media massa”.

*) Penulis adalah Guru di Pondok Pesantren Thawalib Parabek, Bukittinggi

Sumber: Koran Harian Rakyat Sumbar Utara, Edisi Sabtu 4 Juni 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar