PADANGPANJANG (Waspada) – Bedah novel Rinai Kabut Singgalang karya penulis asal Aceh Muhammad Subhan mendapat sambutan semarak dari pelajar, mahasiswa, guru, dosen dan sejumlah warga Padang pecinta sastra.
“Banyak sekali masukan yang saya peroleh dari acara ini. Sebagai permulaan novel ini sudah mendapat sambutan cukup meriah, semoga akan mendekat di hati pembaca,” ucap Muhammad Subhan kepada Waspada, Senin (4/4).
Bedah novel yang berlangsung sehari sebelumnya itu menghadirkan dua pembicara, yaitu Gol A Gong dari Banten dan Arafat Nur dari Waspada liputan Aceh. Acara itu berlangsung sehari penuh dan tak ada seorang peserta pun yang beranjak hingga acara benar-benar berakhir hingga petang, tepatnya pukul 17.00 WIB.
Pada sesi awal, Arafat Nur dan Gol A Gong sama-sama membedah novel Rinai Kabut Singgalang, yang menurut keduanya novel tersebut tergolong cukup baik sebagai karya pemula. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan Fikri di Kruenggeukueh yang setelah meninggal ayahnya pergi merantau ke Padang.
Di sanalah ia menuntut ilmu dan mendapatkan jodoh, hingga kemudian sukses sebagai penulis sastra, dan akhirnya meninggal. Kisah di dalam novel ini mendayu-dayu dan banyak ceceran air mata serta banyak mengandung pesan moral dan kata-kata bijak agama, yang ternyata bacaan itu ditujukan kepada pelajar dan ibu-ibu rumah tangga. (b12)
Sumber: Koran Harian WASPADA Medan, edisi Selasa, 5 April 2011, hal. C7
Gambar: Halaman koran Waspada yang memuat berita ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar